Lintaswaranews.co Baturaja | Bukan kali pertama para kades di Kabupaten yang berjuluk Bumi Sebimbing Sekundang berdemo menuntut penghasilan tetap (Siltap) dibayarkan tepat waktu.
Tahun 2023 kembali membuat para kades harus berdemo ke Pemkab OKU agar hak mereka di cairkan sesuai tahapan.
Kali ini puluhan Kades beserta perangkatnya mendatangi Rumah Dinas PJ Bupati OKU untuk menyuarakan hak – hak nya kepada Bupati.
Ratusan perangkat desa termasuk para kadus dan ketua RT ini mengadu ke Pj Bupati OKU soal pencairan siltap perangkat desa, Senin (17/04/2023)
Menurut informasi lebih dari separuh kepala desa atau 91 desa dari 143 desa se OKU yang hadir. Mereka menuntut siltap triwulan 1 tahun 2023 dicairkan sebelum lebaran Idul Fitri 1444 H/2023.
“Kalau sampai tidak cair sebelum lebaran ini, jelas perangkat desa Ya, bagaimana mau bayar zakat fitrah kalau tidak punya uang,” Ungkap dari salah seorang perangkat desa.
Sebelumnya para kepala desa dan perangkat desa memang mau menemui Pj Bupati OKU di rumah dinas. Mereka berkumpul di gedung SKB depan rumah Sinas Bupati. NamunnPj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah sedang kurang sehat dan tidak dapat untuk di temui.
Pj Bupati OKU mengutus kabag Prokopim serta beberapa pejabat menemui kepala desa perangkat desa dan BPD.
Hasilnya para Kades, Kadus, RT dan perangkat serta BPD diarahkan ke Pemkab OKU bertemu Pj Sekda, Darmawan Irianto, Kadin PMD Nanang Nurzaman.
Dalam pertemuan di gedung Abdi Praja Pemkab OKU, Pj Sekda Darmawan Irianto, menjamin Siltap perangkat desa akan cair. Selasa (18/04/2023).
“Ini terkendala (pembayaran) siltap karena pergantian Kadin PMD. Namun, berdasarkan rapat tadi kami dengan Pak Hanafi (BPKAD) OKU bisa dibayarkan besok (selasa),” tegas Pj Sekda OKU.
Sedangkan Para Kepala desa menyampaikan keluhannya dengan sistem birokrasi Pemkab OKU. Hampir setiap tahun, terutama menjelang lebaran Idul Fitri selalu ribut soal pencairan dana siltap.
“Jangan sampai harus selalu demo baru dicairkan. Tolong Pak Sekda jangan hanya jaminan. Secara teknis tolong juga karena pihak bank juga akan libur,” kata Randi, Kepala Desa Lubuk Batang yang diamini oleh kepala desa lainnya.
Para kepala desa juga menanyakan sisa uang ADD (APBD) tahun 2022 sebesar 20% yang sampai sekarang belum dibayarkan. Sementara tunjangan kinerja dan THR para ASN sudah cair.
“Jangan ada diskriminasi. Kenapa PNS cair, kami para kepala desa dan perangkat ini tidak. Dan jangan sampai terulang lagi di tahun tahun yang akan datang,” tambah Randi dan yang lainnya.
Sekda, Kadin PMD, dan Kepala BPKAD OKU Hanafi sekali lagi hal-hal buruk ini tidak akan terjadi lagi. Bahkan, Hanafi berjanji akan mengundurkan diri dari jabatannya usai pencairan siltap dan ADD 20% tahun 2022.
“Saya setuju dengan usul para kepala desa. Memang saya akan mengundurkan diri. Saya tidak becus mengurus ADD ini,” Ucap Hanafi.
Hanafi juga membocorkan bahwa sebenarnya Kabupaten OKU ini sedang sakit anggarannya.
Sejak dari Pak Kuryana (Bupati OKU sebelumnya -red) lama meninggal dunia. Kondisi anggaran APBD OKU sedang sakit. Dan saat ini kita juga sedang berkoordinasi dengan Datun soal penghitungan pajak ADD ini,” papar Hanafi yang mengaku 14 April 2023 sudah berusia 60 tahun.
“Sekali lagi kata Hanafi begitu selesai masalah ADD ini saya akan mengundurkan diri alias berhenti dari Kepala BPKAD.l,”tegasnya meyakinkan para kades dan perangkatnya.
Dalam pertemuan dengan Sekda, Kadin PMD dan Kepala BPKAD hadir juga beberapa orang Stafsus Bupati.(Rustam).