Lintaswaranews.co Prabumulih | Di penghujung massa pemerintahan Ir H Ridho Yahya MM dan H Andriansyah SH,Atas dasar terkuaknya para cukong batubara Prabumulih akan menjalankan aksinya. Guna mengeruk ‘Emas Hitam’ terkandung dari Kota Nanas ini sejauh ini belum bisa dieksplorasi, guna mendapatkan keuntungan berlipat ganda.
Karena, Pemkot Prabumulih berusaha keras dan gigi menolak aksi penambangan batubara di Bumi Seinggok Sepemuyian ini. Disebabkan, jika penambangan batubara dilakukan lingkungan Kota Migas ini akan rusak tentunya.
Hal itulah dijadikan tema DLH Prabumulih, dalam peringatan HLHS 2023, menolak penambangan batubara di Kota Perlintasan ini.
H. Andriansyah Fikri, SH dengan tegas bahwa dirinya mengajak seluruh masyarakat, agar menolak adanya penambangan batubara di Prabumulih,karena dampaknya akan dipikul oleh generasi penerus kita nantinya lahan eks Batubara sudah tidak bisa kita olah lagi dan akan timbul danau-danau buatan bekas galian batubara.Ucapnya,
Bukan seperti pengeboran minyak dan gas, penambangan batubara cendrung tambang terbuka. Dan, jelas merusak lingkungan dan jangan sampai itu terjadi,” ucap Wawako, H Andriansyah Fikri SH ketika menghadiri peringatan HLHS 2023 di Aula Komplek IC Jalan Lingkar Muara Dua, Kamis, 8 Juni 2023.
Dalam rangka menolak tambang batubara di Prabumulih, kata Fikri, sapaan akrabnya telah menerbitkan Perda RTRW dan juga didukung PP, kalau Sumatera bukan masuk kawasan tambang batubara. Termasuk, Prabumulih.
“Mari kita jaga lingkungan, jika lingkungan rusak bencana datang. Dan, manusia akan rugi sendiri,” pesan Mantan Ketua DPRD Prabumulih dan Putra Asli Prabumulih
Dampak aktivitas tambang batubara, sudah mulai dirasakan warga Kelurahan Payuputat. Lalu, Kelurahan Gunung Kemala, dan lainnya.
“Sumber airnya, mulai dicemari aktivitas tambang batubara di Kabupaten Muara Enim,”Insha Allah Saya akan teruskan apa-apa yang telah dilakukan oleh Pak Wali Terkait Larangan penambangan Batubara di wilayah Prabumulih, saya sayang sama Kota Prabumulih jangan sampai Rusak gara-gara penambangan Batubara,hanya dapat kita nikmati sesaat hasilnya tapi penderitaan dan kesedihan kita melihat lahan bekas penambangan batubara tidak dapat kita bayar dengan hasil yang diperoleh dari penambangan tersebut, kasian anak, cucu kita nantinya yang sudah barang tentu akan mengurangi lahan mata pencaharian mereka guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maka dari itu kita larang penambangan Batu bara di kota Nanas ini, bebernya.
Sementara itu, Kepala DLH Prabumulih, Ir Hj Dwi Koryana mengatakan, peringatan HLHS bertemakan, ‘Kerusakan Lingkungan Jangan Sampai Terjadi Akibat Adanya Tambang Batubara di Prabumulih’.
“Kegiatan ini dimeriahkan lomba lukis dan puisi tingkat SD, SMP, SMA, SLB sederajat. Guna menumbuhkan, generasi penerus bangsa cinta kepada lingkungan dan menjaganya,” terangnya.
Ungkapnya, jumlah peserta melukis dan puisi pada peringatan HLHS 2023, mencapai 112 orang. “Semoga kita selalu menjaga lingkungan, agar tidak rusak,” Tutupnya.(red)