Lintaswaranews co LAHAT | Kegiatan Porprov Sumsel di Lahat telah berakhir, namun masih menyisakan cerita cukup memalukan.
Bukan dari para atlet, cerita ini justru terjadi di panitia lokal yang terlibat dalam kegiatan Porprov, dimana honor panitia porprov diduga disunat oleh pihak KONI Lahat.
Salah satu panitia dari Cabang Olahraga (cabor) pencak silat, Sari mengaku dirinya hanya menerima honor 100 per hari, pada hal dirinya mendapat informasi dari IPSI Sumsel, honor mereka 150 ribu per hari.
“Pada hal kami tanya sesama rekan panitia yang beda cabor, mereka menerima honor lebih dari itu, mengapa honor kami cuma segitu, pada hal dua hari sebelum pelaksanakan kami sudah sibuk di venue,” ujarnya.,Selasa (26/09/2023)
Lebih lanjut, dirinya mengaku, bahwa selama menjadi panitia cabor pencak silat, para panitia lokal tidak menerima jatah makan oleh pihak KONI.
“Yang menyediakan makan kami dari IPSI Lahat, pihak KONI hanya memberikan jatah makan ke para panitia dari Provinsi,” katanya.
Dilain pihak, salah satu panitia lokal arum jeram, Alip mengaku dirinya mendapat honor 1 juta seminggu dan angka itu tentu jauh dari honor yang diterima panita lokal cabor pencak silat.
Namun demikian, ada pula informasi yang beredar, bahwa para panitia lokal arum jeram hanya menerima honor 250 ribu selama 4 hari.
Menanggapi kesenjangan honor para panitia lokal tersebut, awak media berusaha menghubungi Ketua KONI Lahat, Kalsum Barefi melalui via WA.
Namun hingga berita ini diturunkan, Ketua KONI Lahat tidak memberikan respon, apa apakah honor panitia lokal Porprov tersebut sudah sesuai aturan atau tidak.
Pada hal keterlibatan para panitia lokal tersebut menjadi kunci kesuksesan Kabupaten Lahat yang jadi tuan rumah di Porprov Sumsel tahun ini hingga Kabupaten Lahat berhasil menyabet Juara Umum. (Rel).