“Desa sunur” Tak hanya di terjang banjir jalan aspal desa tersebut tak layak di lewati baru selesai di kerjakan sudah retak dan mengelupas
OGAN ILIR,Lintaswaranews.co – Musim penghujan desa sunur kecamatan Rambang Kuang di terjang banjir untuk beraktivitas sehari hari Warga sudah kesulitan bahkan ironisnya jalan aspal yang baru selesai di kerjakan pada awal tahun 2024 sudah mengelupas dan retak retak.
Warga desa tersebut sudah mulai mengeluhkan proyek jalan aspal yang menuju Desa mereka sudah mengelupas dan retak-retak.
Mirisnya lagi, jalan ini barusa saja selesai dikerjakan awal Januari 2024. Ini seperti yang disampaikan Kamal, warga Sunur menurutnya proyek jalan aspal yang menghabiskan dana miliaran rupiah itu sudah mengalami kerusakan disana sini.
“Tidak beres kerjaan ini, baru selesai awal bulan ini, Januari 2024 pengerjaanya, sudah ada yang retak-retak dan ngelupas. Bagaimana pengawasan dari pihak Dinasnya,” ungkapnya.
Menurut dia, tanda-tanda proyek jalan aspal ini tidak beres sudah terlihat dari awal pengerjaan oleh pihak ketiga, bahkan diselesaikan tahun 2024 saja sudah menyelahi aturan.
“Yang mana-mana, proyek tahun 2023 harus selesai tahun 2023 juga, bukan tahun 2024. Proyek ini juga tidak transparan, biasanya setiap bangunan itu wajib ada plang proyek, ini tidak ada sama sekali, Ini sudah menunjukkan tak beres,” terangnya.
Pihaknya menilai pengerjaan jalan proyek tersebut serat akan penyimpangan. “Lihat saja, aspalnya tipis sekali. Ini kerjaan di hampari batu di lapisan aspal tipis,” katanya.
Secara logika katanya, jalan ini seharusnya dicor beton terlebih dahulu, baru dilapisi aspal. “Kalau seperti ini alamat hancur lebur jalan aspal ini,” mirisnya saraya mengaku sayang dengan anggaran besarnya.
Dikatakan warga lain Paman menurutnya, jalan yang baru dibangun oleh pemerintah itu memiliki panjang lebih kurang 2,7 km dengan lebar 4 meter.
“Pengerjaannya ini asal-asalan, lihat saja satu atau dua bulan kedepan sudah hancur ini jalan. Apalagi samping kanan kiri tidak ada Siring. Air yang tergenang dijalan aspal yang buruk ini, akan mempercepat kerusakan jalan ini,” tegasnya kesal.
Bupati Kabupaten Ogan Ilir katanya, harus tahu kinerja pengawas dari PU dan pemborongnyo. “Kami yakin pihak ketiga dan pihak pengawas PU ada kong kalikong ini, tanpa tahu atasannya,” bebernya.
Untuk itu, pihaknya berharap agar kerjaan pihak ketiga yang tidak beras ini bisa dipublikasikan. “Biar pak Bupati tahu pak, dan ditegor pihak ketiganya, kalau bisa di bleklislah pihak ketiga yang mengerjakan asal-asal ini,” tukasnya.
Terpisah, PPTK Pekerjaan Proyek tersebut, Mario mengucapkan terima kasih pada media ini, karena sudah menginformasikan persoalan proyek ini.
“Terima kasih infonya. Tim pengawas kami dari Dinas PU PR Ogan Ilir akan mengecek ke lapangan,” ungkap Mario menjawab di kutip dari Palembang Ekspres.
Disinggung berapa anggaran proyek?, dikerjakan kapan oleh perusahaan apa?, Apakah kerjaan itu sudah benar-benar diuji untuk kelayakan? Mario seakan menolak menyebut nilai dan perusahaannya.
“Pekerjaan Aspal ini (AC BC) termasuk perkerasan lentur, justifikasi Teknik mereka mengikuti sesuai dengan hasil DMF/JMF. Sumber dana ABT Bangun tahun 2023,” tukasnya.