Beranda Uncategorized Bawang Merah Brebes, Kini Sukses Besar di tangan KWT patih galung di...

Bawang Merah Brebes, Kini Sukses Besar di tangan KWT patih galung di bawah asuhan Pertamina prabumuli 

76
0

Bawang Merah Brebes, Kini Sukses Besar di tangan KWT patih galung di bawah asuhan Pertamina prabumuli

PRABUMULIH lintaswaranews.co – Kenaikan harga bahan pokok di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan menjadi isu hangat yang naik ke permukaan.

Salah satu pihak yang dibuat garuk-garuk kepala akibat kenaikan harga bahan pokok adalah ibu rumah tangga yang harus mengatur kembali keuangan agar asap dapur tetap ngebul.

Di tengah keresahan tersebut, ibu-ibu di Prabumulih yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning sudah sedia payung sebelum hujan.

KWT Kemuning dirintis oleh sekelompok ibu-ibu di Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat, Prabumulih pada akhir 2019 lalu.

Adalah Tri Ningsih, seorang wanita berusia 55 tahun yang memimpin KWT beranggotakan 30 orang tersebut.

Berawal dari kebutuhan ekonomi dan juga untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah, emak-emak yang tergabung dalam KWT Kemuning berinisiatif bercocok tanam untuk kebutuhan dapur.

“Pada awalnya kami berpikir bagaimana ibu-ibu dapat menambah penghasilan dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah,” kata Ningsih ditemui di Forum Edukasi Media bersama PT Pertamina EP Zona 4, Prabumulih, Rabu (28/2/2024).

Mulailah anggota KWT menamam sayur-sayuran seperti bayam, katuk, kangkung, terong, cabai, bawang merah hingga jagung batik.

Dipilihnya berbagai tanaman tersebut bukan tanpa alasan.

Selain sayuran yang biasa dikonsumsi sehari-hari, KWT ingin produksi bawang merah dan jagung batik asal Prabumulih dapat turut bersaing di pasar regional, bahkan nasional.

“Seperti bawang merah, orang kenalnya bibit terbaik dari Brebes (Jawa Tengah). Kami ingin bawang merah juga bisa dihasilkan dari Prabumulih,” tutur Ningsih.

Selain segi ekonomi, KWT Kemuning pun memperhatikan dampak lingkungan dalam aktivitas menanam sehingga memanfaatkan pupuk organik.

Pupuk tersebut berasal dari bekas tumbuhan seperti air cucian beras dan pelepah pisang, kulit buah, maupun sisa sayuran lainnya.

Menurut Ningsih, dengan pupuk organik dapat menghasilkan sayuran yang berkulitas, sehat dan aman dikonsumsi.

Apa yang dilakukan ibu-ibu anggota KWT Kemuning bukan sekadar coba-coba atau iseng saja, namun hasilnya sudah terbukti.

Untuk tanaman sayuran seperti bayam, katuk, kangkung, dapat dipanen dalam waktu kurang dari satu bulan sejak bibit ditanam.

Ningsih menuturkan, dia dan puluhan emak-emak lainnya berhasil menanam bawang merah di atas lahan seluas 1.200 meter persegi.

Dengan bibit 4 kilogram, Ningsih dan kawan-kawan sudah panen 30 kilogram bawang merah.

Begitu juga dengan jagung batik, di mana persentase keberhasilan panen mencapai 75 persen.

“Kami tanam sekitar 200 batang jagung batik dan dalam waktu tiga bulan berhasil panen 150 batang,” ungkap Ningsih seraya tersenyum.

Keuletan KWT Kemuning ini pun mengundang perhatian dari PT Pertamina sehingga mengalokasikan bantuan berupa dana Corporate Social Responsibility (CSR) sejak akhir 2022 lalu.

Bantuan tersebut terutama untuk pelatihan peningkatan keterampilan dan membeli kebutuhan bibit sayur.

Bukan main senangnya para ibu di KWT Kemuning karena bantuan tersebut semakin memacu untuk terus produktif dalam pertanian.

Selain untuk konsumsi dan dijual di pasaran, hasil pertanian KWT Kemuning juga diolah menjadi produk yang bernilai lebih seperti keripik dam minuman herbal.

Hasil kreasi KWT Kemuning juga telah beberapa kali dipamerkan di sejumlah pameran hingga sampai diketahui Pj Walikota Prabumulih, H. Elman.

Dengan hasil yang diperoleh saat ini, Ningsih menyebut KWT Kemuning selalu berupaya meningkatkan keterampilan anggota agar terus produktif.

“Kami terus belajar dan belajar, bereksperimen hingga eksekusi. Seperti contohnya bawang merah itu hanya butuh matahari dan air cukup agar hasil panen optimal,” papar Ningsih sambil memamerkan sejumlah produk olahan pertanian KWT Kemuning.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini